free Hosting

Your Hashrate cex.io

Mining Bitcoin GHS cex.io

polisionline

cex.io

free bitcoin world

free bitcoin india

Translate

jangan lupa klik suka

Diberdayakan oleh Blogger.

statistics

HOME

Archive for September 2014

Pelatihan Hidroponik Yogyakarta Minggu, 14 September 2014

Ikuti:
Pelatihan Hidroponik Yogyakarta
Pembicara: Paktani Hydrofarm
Hari/Tanggal: Minggu, 14 September 2014
Waktu: 09.00 - 16.00 WIB
Tempat: Aula Arjuna - Balai Besar Latihan Ketransmigrasian Yogyakarta (BBLK Yogyakarta)
Jln. Parasamya No. 16 Beran, Sleman, Yogyakarta
Materi:
- Teknik Dasar Hidroponik
- Aplikasi Nutrisi Hidroponik
- Wick System
- NFT System
- Drip Irigation/Fertigasi
- Autopot System
- Resep Pembasmi Hama
- Industri Hidroponik
- Pembuatan Green House, dll
Biaya Pendaftaran:
Rp. 360.000 (Non Member)
Rp. 320.000 Member Komunitas Hidroponik Jogja (Hi-Jo)
Fasilitas:
- Kaos Hidroponik Jogja
- Makan Siang
- Snack 2x
- Buku Hidroponik by Paktani Hydrofarm
- Mini Kit Hidroponik
- Paket Benih
- Kartu Peserta
- Door Prize
Cara Pendaftaran:
SMS ke 087839822111 atau BBM ke 7D130483
Format: Nama # No. HP # Ukuran Kaos
*Pendaftaran ditutup pada tanggal 7 September 2014


Tentang Hidroponik (F.A.Q Hidroponik)

Apakah Hidroponik itu?
Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah.

PENGENALAN HIDROPONIK SECARA UMUM

  1. Mengapa saya harus bertanam secara Hidroponik?Beberapa kelebihan bertanam secara hidroponik adalah produksi tanaman persatuan luas lebih banyak, tanaman tumbuh lebih cepat, pemakaian pupuk lebih hemat, pemakaian air lebih efisien, tenaga kerja yang diperlukan lebih sedikit, lingkungan kerja lebih bersih, kontrol air, hara dan pH lebih teliti, masalah hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi serta dapat menanam tanaman di lokasi yang tidak mungkin/sulit ditanami seperti di lingkungan tanah yang miskin hara dan berbatu atau di garasi (dalam ruangan lain) dengan tambahan lampu.

    Sedangkan kelemahannya adalah ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit, memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan kimia serta investasi awal yang relatif lebih besar.

  2. Saya baru untuk hidroponik. Apa yang saya butuhkan untuk memulai?Hidroponik adalah hobi yang menyenangkan dan memuaskan yang bersifat menantang dan bermanfaat. Untuk memulai Anda akan memerlukan sistem hidroponik, nutrisi hidroponik, media tanam hidroponik (mungkin tergantung pada jenis sistem hidroponik), sumber cahaya (alami atau buatan), waktu dan tanaman.
  3.  Mengenal Hidroponik untuk Pemula
    Berkebun secara hidroponik (hydroponic) memungkinkan Anda menanam sayur-sayuran daun atau buah bisa juga tanaman hias di halaman bahkan di dalam rumah. atau pekarangan.

    Sesuai namanya, hidroponik adalah cara bertanam menggunakan media air sehingga tidak memerlukan tanah atau area yang luas.

    Secara sederhana, hidroponik adalah metode budidaya tanaman dengan menggunakan air yang diperkaya dengan nutrisi, bukan tanah.

    Hal ini membuat parameter seperti nutrisi, pengendalian hama, dan pencahayaan lebih mudah dikelola.

    Hidroponik tidak memerlukan pemakaian herbisida dan pestisida beracun sehingga lebih ramah lingkungan dan sayuran yang dihasilkan pun akan lebih sehat.

    Bertanam dengan hidroponik akan menghasilkan tanaman berkualitas baik dan bebas kimia.
    Ada banyak cara untuk berkebun hidroponik. Kultur air atau dikenal pula sebagai nutriculture atau aquaculture adalah metode hidroponik dengan merendam akar tanaman dalam campuran kompleks nutrisi.

    Ada pula yang dikenal sebagai kultur agregat. Ini adalah cara bertanam dengan menggunakan pasir, kerikil atau kelereng untuk tempat tanaman tumbuh.

    Dengan cara ini, media agregat akan memerangkap nutrisi yang dibutuhkan tanaman sehingga dapat diserap akar.

    Dalam sistem hidroponik kontinyu, larutan air yang telah diperkaya nutrisi dialirkan ke akar tanaman menggunakan pompa. Untuk pertanian skala besar, ini adalah jenis hidroponik yang banyak digunakan.

    Terakhir, ada pula aeroponik yaitu cara menanam tanaman dengan menggantung akar tanaman di udara, dan secara berkala menyemprotnya dengan kabut yang telah diperkaya nutrisi.

    Untuk menjaga tanaman sehat, beberapa media digunakan untuk mendukung pertumbuhan tanaman serta memfasilitasi distribusi dan penyerapan nutrisi oleh akar. Biasanya, bahan berpori digunakan karena sifatnya yang dapat menahan air.

    Keuntungan lain dari berkebun hidroponik adalah bahwa segala parameter untuk budidaya tanaman lebih mudah dikelola dan dikendalikan. Beberapa parameter yang penting antara lain, cahaya, suhu, dan air.

    Hidroponik dapat dilakukan di dalam dan di luar ruangan. Hidroponik indoor menggunakan sistem pencahayaan khusus untuk menggantikan ketiadaan sinar matahari.

    Dengan bertanam hidroponik di dalam ruangan, kelembaban menjadi lebih terkontrol, sehingga membuat masalah bakteri lebih jarang muncul.

    Hidroponik bisa mengurangi kerepotan yang umum timbul saat Anda berkebun secara konvensional seperti keharusan menyiangi gulma dan pengendalian hama.
    Semoga dapat membantu...Salam...!!

  4. Apakah Hidroponik sama dengan cara bertanam pada umumnya?Pada dasarnya sama, tetapi di dalam Hidroponik tidak mengenal tanah. Laju pertumbuhan tanaman hidroponik bisa mencapai 50% lebih cepat dibanding tanaman yang ditanam di tanah pada kondisi yang sama. Dengan Hidroponik, kita bisa melakukan penyiraman dan pemupukan sekaligus. Sehingga bisa memudahkan pekerjaan dan tepat sasaran.

  5. Dimana saja saya bisa menanam tanaman dengan cara Hidroponik?Di mana saja. Di dalam ruangan, di rumah kaca (Green House) serta di luar ruangan. Setiap tanaman dapat tumbuh dengan sistem hidroponik. Jika tersedia cukup sinar matahari/cahaya, oksigen dan air, maka hanya perlu menyediakan nutrisi, media untuk tumbuh dan benih.

  6. Apa saja yang harus saya siapkan untuk ber-Hidroponik?TARGET :
    • Tentukan tanaman yang akan kita tanam
    • Pilih sistem yang akan kita gunakan

    METAN (Media Tanam):
    • Arang Sekam
    • Cocopeat (Serbuk serabut kelapa)
    • Pasir Malang
    • Hydroton
    • Serbuk Kayu (optional)

    Note : Setiap metan memiliki sifat tertentu, tidak harus semua tersedia, bisa salah satu atau campuran lebih dari satu, tergantung pada jenis dan ukuran tanaman, kebutuhan air, dll.

    Karakteristik media tanam :

  7. Apakah Hidroponik adalah Organik?Ada perdebatan yang sangat populer tentang nilai "organik" seputar pupuk dan metode. Banyak orang ingin menerapkan "organik" untuk hidroponik. Saat diterima komponen pupuk organik tergantung pada organisme dalam tanah untuk mengkonversi "organik" bahan ke dalam bentuk yang bisa digunakan bagi tanaman.

    Dalam hidroponik terdapat mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman secara langsung dan lengkap, sepenuhnya menghilangkan kebutuhan untuk organisme tanah dan tanah. Hasilnya adalah tingkat pertumbuhan yang jauh lebih tinggi dan hasil, dan lebih baik daripada metode kualitas tanaman organik dapat mencapai.

    Ada beberapa artikel tentang perbandingan Hidroponik dan Organik :
  • HIDROPONIK vs ORGANIK
Mengapa sulit membuat Formula Nutrisi Organik untuk Hidroponik?
 
Aturan untuk nutrisi organik melarang penggunaan garam mineral dan bahan yang dimurnikan, termasuk bahan makanan dan obatan-obatan yang sangat diperlukan untuk pembuatan formula nutrisi hidroponik.
 
Hanya mineral yang belum dimurnikan boleh dipergunakan untuk tanaman organik. Pada saat dimurnikan, bahan-bahan yang tidak murni (impurities) dan racun akan hilang, tetapi mineral yang dimurnikan hanya dipergunakan untuk produk non-organik.
 
Bahan-bahan organik seperti darah, tulang, ikan dan pupuk kandang umumnya tidak berbahaya, walaupun tidak larut dengan cepat, tetapi akan diurai oleh mikro-organisme dalam tanah, sehingga baik untuk pupuk organik.
 
Tetapi bahan organik tersebut tidak dapat digunakan untuk aplikasi hidroponik karena memang tidak menggunakan media tanah sehingga tidak terdapat mikro-organisme tanah untuk mengurai bahan organik tersebut. Sehingga saat ini formula nutrisi untuk hidroponik masih dibuat dengan bahan non-organik.
 
Berbagai usaha agar hidroponik dapat mengusung label organik masih terus dilakukan di Amerika. Mungkin jika metode hidroponik telah berhasil mendaur ulang air, nutrisi dan media, dari sisi filosofi lingkungan memiliki kesetaraan dengan organik yang mengusung filosofi lingkungan yang sehat dan berkesinambungan, sehingga memudahkan negosiasi dengan USDA untuk mengusung label organik. 
 
Sedangkan penggunaan pestisida sangat tergantung pada kebijakan masing-masing pelaku pertanian hidroponik/aeroponik. Karena tidak ada larangan penggunaan pestisida pada pertanian hidroponik.
 
Budidaya tanaman tertentu secara hidroponik masih memerlukan pestisida/fungisida karena tanaman tersebut sangat rentan terhadap hama & penyakit, sebaliknya tanaman jenis lain cukup kuat terhadap hama & penyakit, sehingga pengendalian hama secara pertanian organik dapat diterapkan.
  • https://doc-14-8c-docs.googleusercontent.com/docs/securesc/i5mnfgvknsmqv3uj7j2pf9rra0didv91/nsdk45d5ap1cv6cf5csq7ujd14vv0dea/1410192000000/04682590785033057446/04682590785033057446/0BwyNzildSX9jUHhQRkJieWRKVTQ?e=download&h=16653014193614665626&nonce=2ciac3aq9ilgo&user=04682590785033057446&hash=0hikgoe2db625ag3ft3pna69ord8ph4m
  1. Betulkah tanaman Hidroponik tumbuh lebih baik daripada yang ditanam di tanah? Mengapa?Betul. Produk hidroponik lebih bersih daripada tanaman yang ditanam dengan tanah dan tanaman memiliki kemampuan untuk menyesuaikan pakan unsur hara bagi pertumbuhan dan hasil maksimal dalam waktu singkat.

  2. Bagaimana rasa produk tanaman Hidroponik?Produk hidroponik memiliki kelebihan dari segi rasa dan gizi dibandingkan produk tanaman yang ditanam di tanah. Hal ini karena semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman tersedia ketika tanaman bertumbuh.

  3. Tolong jelaskan sedikit lebih detail, berbagai elemen yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman?Tentu saja. Sekitar 160 tahun yang lalu para ilmuwan menentukan bahwa sepuluh elemen yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Tiga dari sepuluh diberikan oleh udara dan air:
    • karbon (C)
    • hidrogen (H)
    • oksigen (O)
    Yang lain :
    • nitrogen (N)
    • fosfor (P)
    • kalium (K)
    • kalsium (Ca)
    • magnesium (Mg)
    • sulfur (S)
    • besi (Fe)
    Yang diperoleh oleh tanaman dari tanah atau media tumbuh lainnya. Enam elemen tambahan telah ditentukan penting untuk pertumbuhan tanaman :
    • mangan (Mn)
    • seng (Zn)
    • tembaga (Cu)
    • boron (B)
    • molibdenum (Mb)
    • klorin (C1).

  4. Bagaimanakah cara pemupukan pada sistem hydroponic?Silahkan baca bagian SISTEM HIDROPONIK point. 1


SISTEM HIDROPONIK

  1. Saya tidak paham dengan Sistem Hidroponik. Bagaimana penjelasan semua sistem Hidroponik itu? Terdapat 6 dasar dari sistem hidroponik, yaitu :

    • Sistem Sumbu (Wick)Adalah tipe hidroponik yang paling sederhana. Sistem ini adalah sistem pasif, yang artinya tidak ada sistem yang bergerak. Larutan nutrisi diserap oleh media tanam dari tandon menggunakan sumbu (memanfaatkan daya kapilaritas sumbu). Sistem ini dapat menggunakan bermacam-macam media tanam, diantaranya: Perlite, Vermiculite, Pro-Mix, dan Sabut Kelapa.
    Dasar2 Wick Sistem Hidroponik

    Pada dasarnya ada 6 jenis hidroponik sistem, termasuk Wick, Budaya AirEbb dan Aliran, tetes, Film Teknik Hara, dan aeroponik. Dari masing-masing sistem, ada ratusan variasi, tetapi semua sistem Hidroponik adalah kombinasi dari enam.

    Di antara berbagai jenis sistem hidroponik, sistem Wick adalah jenis yang paling sederhana. Ini adalah sistem pasif, tanpa perlu perlengkapan tambahan seperti pompa dll. Wick sistem  sebuah solusi pemberian nutrisi  lewat di media tumbuh melalui Sumbu yang digunakan sebagai reservoir. Sistem ini dapat menggunakan berbagai media tanam, misalnya Perlite, Vermiculite,  kerikil pasir, sekam bakar, dan serat/ serbuk kulit buah Kelapa.
    Seperti dengan sistem hidroponik lainnya, sistem sumbu hidroponik, meskipun sederhana, tidak memiliki kelebihan dan kekurangan. Mungkin kelemahan terbesar adalah bahwa tanaman yang lebih besar, atau yang memerlukan sejumlah besar air, dapat menyerap larutan nutrisi lebih cepat.

    Sistem hidroponik sumbu yang digunakan, akar tanaman tidak dicelupkan langsung ke dalam air, melainkan, mereka tumbuh dalam beberapa bahan penahan air seperti rockwool atau sabut kelapa. Sebagaimana disebutkan di atas, sistem hidroponik sumbu adalah pasif, tidak ada energi atau listrik yang  digunakan untuk memberikan solusi nutrisi pada tanaman.
    Dalam sistem sumbu hidroponik, penyiraman tingkat dikendalikan oleh tanaman. Sederhananya, ujung ekor sumbu ditempatkan dalam reservoir yang berisi larutan nutrisi. Ujung lain dari sumbu ditempatkan dalam media tanam, lebih dekat ke akar tanaman. Karena tanaman membutuhkan lebih banyak air dan nutrisi, maka disusun sumbu dan ke penahan air media tanam oleh tindakan kapiler. Dengan demikian tanaman mengambil  larutannutrisi  dari ujung2 sumbu dan media tanam yang terlewati oleh sumbu menjadi lembab.

    Pada Hidroponik, ada kebutuhan besar untuk aerasi yang baik. Dalam sumbu sistem hidroponik udara tersedot oleh akar tanaman bersama dengan larutan nutrisi. Sebuah media tumbuh yang memadai juga membantu untuk memastikan bahwa tanaman menerima cukup udara.
    Dengan sistem hidroponik sumbu, sebagai reservoir akan habis, dapat diisi lagi dengan tangan/manual. Hal ini tidak perlu menggunakan pompa seperti yang dilakukan dalam  sistem hidroponik lainya.
    Daya tarik utama dari sistem hidroponik sumbu adalah kesederhanaannya. Hal ini seluruhnya memungkinkan untuk membuat sistem hidroponik sumbu buatan sendiri, dengan cara cepat dan ekonomis. Selain itu, media tumbuh terus-menerus mendapat pasokan air membuat sistem sumbu hidroponik nyaman untuk sekala rumahan atau yg sibuk dengan rutinitas sehar2i...tapi masih bisa bercocok tanam karena tidak menjadi repot dengan masalah pennyiraman.

    Kelemahan dari sistem hidroponik sumbu adalah bahwa tidak semua tanaman tumbuh dengan baik dengan pasokan air konstan. Selain itu, bagian dari larutan nutrisi ke akar tanaman melalui sumbu mungkin tidak memadai untuk tanaman lebih besar dan lebih cepat tumbuh. Akhirnya, media tumbuh terus-menerus lembab menghalangi aerasi, menyebabkan akar tanaman menjadi layu.
    Kenyataannya masih tetap melalui, bahwa sistem hidroponik sumbu telah memungkinkan bagi petani tanaman untuk mengadopsi cara sederhana, efisien biaya berkebun hidroponik...Ssemoga bermanfaat...salam paktani hydrofarm..

    • Sistem Kultur Air (Water culture)Adalah sistem yang paling sederhana dari semua sistem hidroponik aktif. Penopang tanaman biasanya dibuat dari styrofoam dan mengapung langsung di atas permukaan larutan nutrisi. Sebuah pompa udara menyediakan udara melalui batu angin yang membuat banyak gelembung udara dalam larutan nutrisi dan menyediakan oksigen bagi akar tanaman.

    • Sistem Pasang Surut (Ebb and Flow / Flood and Drain)Adalah sistem yang cocok untuk digunakan bersama berbagai macam media tanam. Seluruh wadah pertumbuhan dapat diisi dengan batu-batuan, kerikil, atau butiran rockwool.

      Kebanyakan orang menggunakan pot-pot satuan yang diisi dengan media tanaman, hal ini memudahkan untuk memindahkan tanaman dan memasukkan tanaman ke dalam sistem.

    • Sistem Fertigasi (Fertilizer + Drip Irrigation)Merupakan sistem yang paling luas digunakan di dunia. Sistem ini adalah pengembangan dari Drip Irrigation (Irigasi tetes) dimana tanaman disiram dengan cara meneteskan air. Modifikasi yang dimaksud adalah, pada Sistem Fertigasi, tanaman tidak hanya diberi pengairan berupa tetesan air saja, tetapi air yang diteteskan juga dicampur dengan nutrisi.

      Dengan demikian dalam setiap tetes air sudah terdapat nutrisi lengkap. Pengoperasiannya mudah, pengatur waktu mengontrol pompa dalam air. Pengatur waktu menyalakan pompa dan larutan nutrisi menetes pada pusat tiap tanaman dari selang penetes kecil.

      Pada sistem tertutup, kelebihan larutan nutrisi yang mengalir akan ditampung kembali ke dalam tandon untuk dipakai kembali. Untuk sistem Drip Irrigation larutan nutrisi yang berlebihan tidak diserap kembali.

      * Selanjutnya, istilah "Drip Irrigation" digunakan bila air yg diteteskan TIDAK mengandung nutrisi, dan istilah "Fertigasi" bila air yang diteteskan sudah dicampur nutrisi. 

    • Sistem NFT (Nutrient Film Technique)Ini adalah teknik dimana aliran larutan nutrisi diberikan melalui aliran / saluran pipa yang sangat dangkal. Air yang mengandung semua nutrisi terlarut diberikan secara terus menerus selama 24 jam.

      Dalam sistem ini idealnya kedalaman aliran sirkulasi harus sangat dangkal, atau tipis seperti kata film disana yang berarti lapisan tipis, atau air lebih sedikit. Hal ini memastikan agar perakaran akan selalu mendapatkan air dan juga nutrisi, sistem ini memberikan limpahan oksigen kepada akar tanaman.

      Sistem NFT dirancang berdasarkan pada kemiringan saluran yang tepat, laju aliran yang tepat, dan panjang saluran yang tepat. Keuntungan utama dari sistem NFT dari sistem lain adalah bahwa akar tanaman yang terkena kecukupan pasokan air, oksigen dan nutrisi.

      Namun banyak para pelaku pada sistem ini memiliki kekhawatiran dimana saat jaringan listrik mati (PLN) tanaman tidak mendapatkan air / larutan nutrisi. Sehingga banyak di modifikasi agar selama aliran listrik mati tanaman masih mendapatkan air nutrisi dengan cara membuat sekatan atau tanggul.
      https://www.facebook.com/groups/hidroponiku/doc/318626708147857/ 

    • Sistem AeroponikAdalah sistem hidroponik yang menggunakan teknologi tinggi. Seperti pada sistem NFT diatas, media tanamnya udara. Akar-akar menggantung di udara dikabutkan oleh larutan nutrisi.

      Pengabutan ini biasanya dilakukan setiap beberapa menit sekali. Karena akar-akar terekpos di udara seperti pada sistem NFT, akar-akar bisa cepat mengering jika pengaturan pengabutan terganggu
      https://www.facebook.com/groups/hidroponiku/doc/343774085633119/

  2. Apa saja sistem yang ada pada Hidroponik?Sistem hidroponik bisa dikategorikan  menjadi dua yaitu sistem aktif dan pasif :
    • Sistem hidroponik aktif /dinamisDimana larutan larutan dibuat bergerak bersirkulasi dengan menggunakan pompa.
      Contoh : DFT (Deep Flow Technique), NFT (Nutrient Film Technique), Water Culture dan Aeroponik.

      Kelebihan sistem aktif :
      Akibat larutan yang bersirkulasi, dengan sendirinya larutan menjadi kaya akan oksigen terlarut.
      Kekurangan sistem aktif :
      Investasi awal relatif lebih mahal dan set up sistem lebih rumit. 

    • Sistem hidroponik pasif /statis bergantung pada gaya kapilaritas dari media tumbuh.Contoh : Wicks (Sumbu) dan Rakit Apung.

    Dalam sistem pasif, larutan kaya nutrisi diserap oleh medium dan diteruskan ke akar tanaman.Kekurangan dari metode ini adalah ketidakmampuan untuk memberikan cukup  oksigen melalui akar untuk mendukung pertumbuhan terbaik tanaman. Untuk lebih optimal bisa dibantu dengan aerasi gelembung udara dengan menggunakan aerator/bubbler seperti pada aquarium.

    Cukup baik untuk tanaman sayuran daun, tidak direkomendasi untuk tanaman buah dan berukuran besar.
    Selain itu, sistem hidroponik juga dapat dibedakan menjadi dapat di-Recovery (Terbuka) dan Non-Recovery (Tertutup).

    • Dalam  sistem recovery, larutan nutrisi di-sirkulasikan untuk digunakan kembaliContoh : NFT (Nutrient Film Technique), DFT (Deep Flow Technique) dan modifikasi NFT.
    • Dalam sistem non-recovery, larutan nutrisi tidak digunakan  kembali

  3. Kalau saya pakai sistem NFT, apakah listrik harus menyala selama 24 jam?Tanaman membutuhkan jam istirahat antara 7-8 jam dari 24 jam sehari, selama jam istirahat tanaman tidak menyerap unsur hara, namun kelembaban media harus tetap terjaga agar perakaran tidak mengalami kekeringan yang menyebabkan tanaman layu karena rusak perakaran.

    Jika dibiarkan terlalu lama tentunya akan tidak baik, ada kemungkinan tanaman pun mati, jadi saat malam kalau pada sistem NFT tidak menggunakan tanggul aliran pompa perlu dijalankan.

  4. Bagaimana cara saya membersihkan lumut yang tumbuh melekat di pipa/ember/selang plastik?Cara termudah untuk membersihkan lumut adalah untuk merendam pipa/ember/selang plastik ke dalam air panas. Anda dapat menambahkan 1 sendok makan pemutih per galon sebagai pembersih. Bila menggunakan sistem NFT, jalankan seperti biasanya (Setelah perendaman).

    Ini membersihkan lumut yang tumbuh di dalam pipa/selang yang sulit kita jamah. Atau pipa/ember/selang plastik direndam dalam larutan pemutih, dibilas secara menyeluruh, dikeringkan, dan disimpan untuk pembersihan berikutnya (bilas air bersih).

  5. Gambar beberapa sistem Hidroponikhttps://drive.google.com/file/d/0BwyNzildSX9jOHZvQmJlQVNKMlU/edit?usp=sharing

  6. Penjelasan lengkap seputar Sistem HidroponikDasar-dasar Teknologi Hidroponik

    Dalam upaya memproduksi tanaman atau makanan secara hidroponik, diperlukan beberapa peralatan dasar agar tanaman dapat tumbuh dengan baik seperti daerah perakaran harus memperoleh cukup udara, air dan unsur hara/nutrisi, sehingga dapat menghasilkan tanaman dan makanan yang berkualitas.

    Peralatan dasar yang diperlukan untuk memenuhi kriteria di atas adalah :
    • Tempat tumbuh tanaman, seperti bak atau kolam penampung, pot, dan bedengan.Diusahakan agar tempat tumbuh tanaman dijaga kebersihannya secara berkala dengan membersihkan dan menghilangkan tumbuhan atau tanaman lain yang tidak diinginkan (terutama dalam bedengan atau kolam penampung).

    • Aerator
    • Alat ini dipakai untuk tercukupinya oksigen untuk pertukaran udara dalam daerah perakaran. Kekurangan oksigen akan mengganggu penyerapan air dan nutrisi oleh akar dan respirasi.

    • Larutan NutrisiLarutan nutrisi sebagai sumber pasokan air dan mineral nutrisi merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman hidroponik, sehingga harus tepat dari segi jumlah, komposisi ion nutrisi dan suhu. Unsur hara ini dibagi dua, yaitu unsur makro (C, H, O, N, P, S, K, Ca, dan Mg) dan mikro ( B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, dan Zn).

      Pada umumnya kualitas larutan nutrisi ini diketahui dengan mengukur electrical conductivity (EC) larutan tersebut. Semakin tinggi konsentrasi larutan semakin tinggi arus listrik yang dihantarkan (karena pekatnya kandungan garam dan akumulasi ion mempengaruhi kemampuan untuk menghantarkan listrik larutan nutrisi tersebut). Larutan nutrisi dapat dibuat sendiri dengan melarutkan pupuk yang diramu khusus untuk tanaman hidroponik atau membeli pupuk hidroponik secara komersial.

      Larutan nutrisi juga dapat dipertahankan dan dikontrol sesuai dengan kebutuhan tanaman dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hal ini mendasari adanya sistem kontrol secara sederhana maupun otomatis pada larutan nutrisi.

      Selain EC dan konsentrasi larutan nutrisi, suhu dan pH merupakan komponen yang sering dikontrol untuk dipertahankan pada tingkat tertentu untuk optimalisasi tanaman. Suhu dan pH larutan nutrisi dikontrol dengan tujuan agar perubahan yang terjadi oleh penyerapan air dan ion nutrisi tanaman (terutama dalam hidroponik dengan sistem yang tertutup) dapat dipertahankan.

      Suhu yang terlalu rendah dan terlalu tinggi pada larutan nutrisi dapat menyebabkan berkurangnya penyerapan air dan ion nutrisi, untuk tanaman sayuran suhu optimal antara 5-15 derajat C dan tanaman buah antara 15-25 derajat C. Beberapa tanaman sayuran dan buah dipertahankan mempunyai tingkat pH dan EC tertentu yang optimal.


    TIPE APLIKASI HIDROPONIK

    Secara umum tipe aplikasi hidroponik dapat dibedakan menjadi 3 jenis :
    • Pot culture system
    • Floating Hidroponic System (FHS)
    • Nutrient Film Technique (NFT) System

    1. Pot Culture SystemKalo kita menanam tanaman di dalam rumah menggunakan tempat plastik atau gelas dengan air sebagai media maka ini dapat dikatakan sebagai pot culture system yang sederhana. Namun, sesuai dengan kebutuhan tanaman agar tumbuh dengan baik maka harus diperhatikan ketentuan-ketentuan dasar seperti aerasi dan larutan nutrisi dalam pot atau tabung dengan media air ini.

      Untuk aerasi dapat digunakan pompa udara untuk akuarium (kalau ukuran pot atau tabungnya tidak terlalu besar). Selain dua hal tersebut perlu juga diperhatikan suhu larutan nutrisinya, untuk ini dapat digunakan pendingin atau pemanas buatan yang dapat dikendalikan.

      Pada gambar 1, ditunjukkan pot culture system yang ditumbuhkan dalam ruang tumbuh (growth chamber) dengan penerangan buatan (artificial lighting) dengan suhu ruangan yang terkontrol, kemudian berkurangnya larutan nutrisi oleh transpirasi dan penyerapan oleh tanaman dapat diketahui dari potometer dan suhu daerah perakaran dapat dikontrol menggunakan pengatur suhu dengan pendingin dan pemanas pada bak air.

      Untuk otomatisasi, berkurangnya larutan nutrisi oleh transpirasi dan penyerapan tanaman dapat juga dideteksi menggunakan timbangan otomatis yang dapat diletakkan dibawah pot dan bias dihubungkan dengan komputer. Kemudian bisa juga ditambahkan tangki larutan nutrisi dan dihubungkan dengan pipa atau selang kecil untuk penambahan otomatis. Konsentrasi larutan nutrisi dapat juga diukur dengan menambahkan sensor ion, pH atau EC dalam larutan nutrisi.

    2. Floating Hidroponics System (FHS)
    3. Floating hidroponic system (FHS) merupakan suatu budidaya tanaman (khususnya sayuran) dengan cara menanamkan /menancapkan tanaman pada lubang styrofoam yang mengapung diatas permukaaan larutan nutrisi dalam suatu bak penampung atau kolam sehingga akar tanaman terapung atau terendam dalam larutan nutrisi. Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Jensen (1980) di Arizona dan Massantini (1976) di Italia.

      Pada sistem ini larutan nutrisi tidak disirkulasikan, namun dibiarkan pada bak penampung dan dapat digunakan lagi dengan cara mengontrol kepekatan larutan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini perlu dilakukan karena dalam jangka yang cukup lama akan terjadi pengkristalan dan pengendapan pupuk cair dalam dasar kolam yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

      Sistem ini mempunyai beberapa karakteristik seperti terisolasinya lingkungan perakaran yang mengakibatkan fluktuasi suhu larutan nutrisi lebih rendah, dapat digunakan untuk daerah yang sumber energi listriknya terbatas karena energi yang dibutuhkan tidak terlalu tergantung pada energi listrik (mungkin hanya untuk mengalirkan larutan nutrisi dan pengadukan larutan nutrisi saja).

      Pada Gambar 2 di bawah ditunjukkan pemakaian system FHS pada tanaman daun bawang dalam greenhouse. Tanaman ditancapkan pada lubang dalam styrofoam dengan bantuan busa (agar tanaman tetap tegak) serta ditambahkan penyangga tanaman dengan tali. Lapisan styrofom digunakan sebagai penjepit, isolator panas dan untuk mempertahankan tanaman agar tetap terapung dalam larutan nutrisi.

      Agar pemakaian lapisan styrofoam tahan lama biasanya dilapisi oleh plastik mulsa. Dalam gambar juga ditunjukkan adanya bak larutan nutrisi dengan penyangganya, biasanya bak penampung ini mempunyai kedalaman antara 10-20 cm dengan kedalaman larutan nutrisi antara 6-10 cm.

      Hal ini ditujukan agar oksigen dalam udara masih terdapat di bawah permukaan styrofoam. Untuk otomatisasi dalam FHS tidak berbeda jauh dengan cara untuk pot culture system.

    4. Nutrient Film Technique (NFT)
    5. Nutrient film technique (NFT) merupakan salah satu tipe spesial dalam hidroponik yang dikembangkan pertama kali oleh Dr. A.J Cooper di Glasshouse Crops Research Institute, Littlehampton, Inggris pada akhir tahun 1960-an dan berkembang pada awal 1970-an secara komersial.

      Konsep dasar NFT ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. Tanaman tumbuh dalam lapisan polyethylene dengan akar tanaman terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus dengan pompa.

      Daerah perakaran dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal sehingga bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam, adanya bagian akar dalam udara ini memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi dan mencukupi untuk pertumbuhan secara normal.

      Beberapa keuntungan pemakaian NFT antara lain : dapat memudahkan pengendalian daerah perakaran tanaman, kebutuhan air dapat terpenuhi dengan baik dan mudah, keseragaman nutrisi dan tingkat konsentrasi larutan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dapat disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman, tanaman dapat diusahakan beberapa kali dengan periode tanam yang pendek, sangat baik untuk pelaksanaan penelitian dan eksperimen dengan variabel yang dapat terkontrol dan memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman dengan high planting density.

      Namun NFT mempunyai beberapa kelemahan seperti investasi dan biaya perawatan yang mahal, sangat tergantung terhadap energi listrik dan penyakit yang menjangkiti tanaman akan dengan cepat menular ke tanaman lain.

      Pada sistem NFT, kebutuhan dasar yang harus terpenuhi adalah :
      Bed (talang), tangki penampung dan pompa. Bed NFT di beberapa negara maju sudah diproduksi secara massal dan disediakan oleh beberapa perusahaan suppliergreenhouse dan pertanian, di Jepang terbuat dari styrofoam, namun di Indonesia belum diproduksi sehingga banyak petani Indonesia memakai talang rumah tangga (lebar 13-17 cm dan panjang 4 meter).

      Tangki penampung dapat memanfaatkan tempat atau tandon air. Pompa berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari tangki penampung ke bed NFT dengan bantuan jaringan atau selang distribusi.

      Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam NFT adalah : kemiringan talang (1-5%) untuk pengaliran larutan nutrisi, kecepatan aliran masuk tidak boleh terlalu cepat (dapat diatur oleh pembukaan kran berkisar 0.3-0.75 L/menit) dan lebar talang yang memadai untuk menghindari terbendungnya larutan nutrisi [1, 3, 11].

      Dalam gambar dibawah ditunjukkan NFT system dengan tanaman tomat menggunakan suhu, aliran dan jumlah air (larutan nutrisi) yang terkontrol dengan computer.


    OTOMASI HIDROPONIK
    Proses pengontrolan dalam hidroponik merupakan proses yang dilakukan secara kontinyu, dalam jangka waktu yang panjang dan memerlukan akurasi pengontrolan yang tinggi (apalagi kalau variabel yang dikontrol cukup banyak). Untuk itu perlu dilakukan pengontrolan otomatik agar tidak terjadi permasalahan seperti pada pengontrolan secara manual antara lain :
    • kelelahan
    • subyektifitas
    • kejemuan
    • ketidakseragaman
    • ketidaktelitian manusia

    Pada kontrol otomatik ini, tahapan kontrol seperti mengukur, membandingkan, menghitung dan mengoreksi dilakukan oleh instrumen secara berulang. Dengan kontrol otomatik dapat dicapai tujuan kelancaran operasi, pengendalian keamanan dan mutu produk [11].

    Secara umum pengontrolan yang dilakukan dalam hidroponik dapat dilakukan untuk mengontrol : air (penjadwalan, sirkulasi dan distribusi), larutan nutrisi (kandungan konsentrasi nutrisi, pH, suhu, EC dan oksigen) dan juga faktor ekternal seperti lingkungan dalam greenhouse.

    Pengontrolan air dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan aksi kontrol on-off(seperti yang diterapkan dalam gambar 3 untuk sistem NFT). Untuk pengontrolan larutan nutrisi diperlukan sensor-sensor yang akan membaca kandungan larutan nutrisi (sensor ion), sensor pH, sensor suhu dan sensor oksigen (DO sensor).

    Sebagai contoh yang dilakukan oleh beberapa peneliti dalam mengontrol komposisi larutan nutrisi baik dengan pendekatan matematik maupun simulasi ataupun penerapan dalam sistem NFT.

    Untuk pengontrolan konsentrasi larutan nutrisi secara otomatis diperlukan :
    1. dispensing technology
    2. tangki pencampur
    3. pompa pengukur, sensor untuk mengukur konsentrasi larutan nutrisi (per ion nutrisi atau menggunakan ISFET (ion selective field effect transistor), EC dan pH
    4. software computer untuk mengukur, mengontrol dan komunikasi termasuk model dan algoritma untuk menentukan set point dan kebutuhan air dan nutrisi.

    Adanya kemajuan teknologi sensor, komputer dan elektronika memungkinkan adanya adaptasi wireless teknologi untuk mengendalikan hidroponik secara lebih komprehensif, terutama untuk mengendalikan faktor eksternal lingkungan dalam greenhouse serta pengendalian air dan larutan nutrisi.

    PEMBUDIDAYAAN

    1. PersemainWadah persemaian yang digunakan berupa bak plastic yang bagian bawahnya telah dilubangi dan dasarnya diberi strimin. Wadah ini diisi dengan media hidroponik yang telah disiapkan bisa menggunakan cocopeat atau rockwool.

      Kemudian, benih disebar dan ditutupi dengan media lagi siram air dengan menggunkan sprayer. Untuk menjaga kelembaban, wadah semai ditutup dengan plastic dan ditempatkan di tempat yang gelap. Apabila benih telah berkecambah, plastic dibuka dan benih dipindah ke wadah atau pot yang lebih besar.

    2. PenanamanWadah yang digunakan berupa pot atau polybag yang berdiameter 15-20cm. Wadah yang digunakan dibuat lubang 3-4 lubang untuk mengalirkan air yang berlebih. Bagian dasar diberi strimin agar media tidak lolos keluar pot.

      Setelah itu, wadah diisi media hidroponik setinggi 2-3cm dari bibir pot. Lubang tanam di tengah media dibuat dengan bantuan pensil. Satu wadah hanya 1 bibit. Bibit dicabut secara hati-hati dan ditanam dalam lubang tanam. Disela-selanya ditutupi media, selanjutnya penyiraman hingga lembab.

    3. PerawatanPerawatan tanaman yang utama adalah penyiraman air yang dicampur dengan nutrient. Nutrien yang digunakan berupa pupuk yang mempunyai unsure N tinggi karena sayur ini dipanen daunnya. Dosis pupuk harus sesuai anjuran. Penyiraman dapat dilakukan 1-2-3 kali sehari, yang penting media tidak kering.

  7. 10 Sistem Hidroponik https://drive.google.com/file/d/0BwyNzildSX9jTUQ3N0R2Qko0NFU/edit?usp=sharing

SEPUTAR NUTRISI HIDROPONIK

  1. Apakah yang dimaksud dengan Nutrisi Hidroponik? Nutrisi hidroponik ini adalah pupuk hidroponik lengkap yang mengadung semua unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman hidroponik. Pupuk tersebut di-formulasi secara khusus sesuai dengan jenis dan fase pertumbuhan tanaman.

    NUTRISI HIDROPONIK tersedia untuk berbagai jenis tanaman seperti paprika atau cabai, tomat, melon, timun, terong, selada, anggrek, mawar, krisan, anturium dan lain-lain.

  2. Mengapa nutrisi Hidroponik lebih baik daripada nutrisi/pupuk lainnya?Dalam sistem hidroponik tanah tidak digunakan sebagai media tumbuh, tetapi diganti dengan media lain seperti arang sekam, cocopeat atau material lainnya selain tanah. Media tanam tersebut tidak mengandung unsur hara yang cukup oleh sebab itu kita harus memberikannya kepada tanaman melalui pupuk (dalam hidroponik istilah pupuk disebut juga nutrisi hidroponik).

    Kita harus menghitung secara cermat jumlah dari masing-masing unsur hara sesuai dengan kebutuhan masing-masing tanaman. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah.

    Bagi Anda yang menyukai sistem budidaya secara hidroponik, baik komersial maupun hanya sekedar hobi, Anda tidak usah repot dengan semua hitungan-hitungan tersebut karena Anda bisa menggunakan pupuk siap pakai yaitu pupuk NUTRISI HIDROPONIK A dan B MIX.

  3. Apa saja yang terkandung dalam nutrisi hydroponic?
    Nutrisi Hidroponic terdiri dari unsur Makro dan Mikro yang berbentuk garam2 mineral yang larut 100% pada air

    PUPUK HIDROPONIK

    Setiap kegiatan budidaya tanaman, pupuk merupakan salah satu faktor penting. Pupuk merupakan sumber makanan bagi tanaman yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkem-bangannya. Tentu saja masih ada faktor lain, seperti cahaya, air dan sebagainya. Di pasaran bebas kita mengenal pupuk tunggal yang hanya mengandung satu macam unsur hara misalnya pupuk Urea hanya mengandung unsur hara N dan pupuk majemuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara misalnya pupuk NPK 15-15-15 mengandung unsur hara N, P dan K. Ada lebih kurang 12 unsur hara yang diperlukan tanaman agar dapat tumbuh dan berbunga atau berbuah dengan baik selain faktor cahaya, air, dan sebagainya. Unsur-unsur tersebut adalah N, P, K, S, Mg, Ca, Fe, Zn, Mn, Cu, Mo dan B.

    Dalam sistem hidropinik tanah tidak digunakan sebagai media tumbuh, tetapi diganti dengan media lain seperti arang sekam, cocopeat atau material lainnya selain tanah. Media tanam tersebut tidak mengandung unsur hara yang cukup oleh sebab itu kita harus memberikannya kepada tanaman melalui pupuk (dalam hidroponik istilah pupuk disebut juga nutrisi). Kita harus menghitung secara cermat jumlah dari masing-masing unsur hara sesuai dengan kebutuhan masing-masing tanaman. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah. Bagi Anda yang menyukai sistem budidaya secara hidroponik, baik komersial maupun hanya sekedar hobi, Anda tidak usah repot dengan semua hitungan-hitungan tersebut karena Anda bisa menggunakan pupuk siap pakai yaitu pupuk NUTRISI HIDROPONIK A&B "THE FARMER"

    Pupuk ini adalah pupuk hidroponik lengkap yang mengadung semua unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman. Pupuk tersebut diformulasi secara khusus sesuai dengan jenis dan fase pertumbuhan tanaman. NUTRISI HIDROPONIK tersedia untuk berbagai jenis tanaman seperti paprika atau cabai, tomat, melon, timun, terong, selada, anggrek, mawar, krisan, anturium dan lain-lain.

    Satu set pupuk terdiri dari 2 kantong yaitu kantong A dan kantong B. Adapun kandungannya adalah 9.90% NO3, 0.48% NH4, 4.83% P2O5, 16.50% K2O, 2.83% MgO,11.48% CaO, 3.81% SO3, 0.013% B, 0.025% Mn, 0.015% Zn, 0.002% Cu, 0.003% Mo dan 0.037% Fe, atau tergantung dari jenis tanamannya, setiap tanaman mempunya formulasi kandungan yang berbeda-beda.

    Keistimewaan NUTRISI HIDROPONIK The Farmer A&B, selain mengandung semua unsur hara yang diperlukan tanaman, adalah menggunakan bahan-bahan yang 100% dapat larut dalam air, sehingga sangat cocok bagi yang menggunakan sistem irigasi tetes. Cara penggunaannya juga sangat praktis dan dapat disimpan dalam waktu cukup lama.

    Pupuk ini banyak digunakan oleh para petani dengan sistem “hidroponik (aeroponik, NFT, Rafting System, Pertanian di dalam greenhouse” di Indonesia.

  4. Apa sajakah unsur Makro dan Mikro itu?Unsur Makro dan Mikro beserta fungsinya bagi tanaman dapat dilihat di bawah ini:

    Fungsi Unsur-unsur Hara untuk tanaman


    Tanaman membutuhkan makanan untuk hidup, makanan untuk tanaman disebut unsur hara. Dalam hidupnya tanaman paling sedikit membutuhkan 16 macam unsur, 3 unsur (oksigen, hidrogen dan karbondioksida) diperoleh dari udara (gratis, tanpa perlu mengusahakanya), sementara 13 pada metode tanam konvensional diserap tanamam melalui tanah atau disediakan pada larutan nutrisi pada metode hydroponic.

    Ke-13 unsur ini dibagi menjadi 2, yaitu:
    • unsur hara makro (dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak)
    • unsur hara mikro (dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit)>/li>

    Berikut rincian dan fungsinya :

    UNSUR HARA MAKRO.
    Unsur hara yang dibutuh kan tanaman dalam jumlah yang cukup banyak, unsur hara makro ini terdiri dari :

    Unsur hara Makro Primer:
    1. Nitrogen (N) :Pada tanaman berfungsi untuk pertumbuhan vegetatif (untuk memperbesar, mempertinggi, menghijaukan daun), N juga berfungsi untuk menyusun klorofil dan daun. Unsur N bisa diperoleh dari Urea (N 45%), Amuniumsulfat/ZA (N: 21% + S:24%), Amoniumnitrat (N 35% dalam bentuk nitrat).

      Dari ke-3 macam sumber N diatas, yang paling bagus dalam bentuk nitrat (terutama untuk tanaman hortikultura dan buah), tetapi untuk tanaman padi N nitrat kurang bagus untuk tanaman padi dibanding ZA.


      Tanaman bila kekurangan N : 
      daunnya akan pucat kekuningan bahkan menguning, tanaman akan tumbuh kerempeng dan tersendat.

      Namun walau demikian bila terlalu banyak N tanaman akan lemah, lemas dan empuk sehingga mudah rebah, dan sangat disukai hama dan penyakit, terlalu banyak N juga menyebabkan tanaman lambat berbuah dan lambat masak.
    2. Phospor (P) :Berfungsi untuk pertumbuhan akar, pembungaan, pemasakan buah/biji/gabah. Unsur P juga berfungsi untuk penyusunan inti sel, lemak dan protein.

      Sumber unsur P yang banyak beredar di pasaran yaitu SP36 dengan kandungan P 36%, Dubbelsuperfosfat/DS (P 36-38 %).


      Tanda tanaman kekurangan P yaitu : 
      Daun menjadi nampak tua warnanya menjadi merah kecoklatan. Tepi daun, cabang dan batang terdapat warna kecoklatan yang lama-lama menjadi kuning.
    3. Kalium (K) : Berfungsi untuk mempengaruhi kwalitas (rasa, warna dan bobot) buah serta bunga, menambah daya tahan tanaman terhadap kekeringan, hama/penyakit,mempercepat pertumbuhan jaringan meristem, membantu pembentukan protein dan karbohidrat.

      Perlu diingat bahwa kalium (K) merupakan bagian dari jerami dan kayu. Sumber unsur K yaitu KCl (K 60%), kaliumsulfat atau sering disebut ZK (zwavelzure kali, K 49-52%) dan KNO3.

      Sekedar informasi bahwa dalam penggunaan pupuk KCI kita harus lebih hati-hati, ini dikarenakan KCl mengandung klor (Cl) yang cukup tinggi, sehingga dapat berpengaruh negatif terhadap tanaman yang peka terhadap clor.


      Tanda-tanda Kekurangan Kalium :
      Daun mengerut atau mengeritingterutama pada daun tua, daun akan berwarna ungu lalu mengering lalu mati.

    Unsur hara Makro Sekunder :
    1. Kalsium (Ca)Fungsi Kalsium adalah untuk menyusun klorofil, kalsium juga dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat, serta mempergiat sel meristem.

      Tanda kekurangan Kalsium adalah :
      Terjadinya dis integrasi pada ujung-ujung tanaman (ujung batang, akar, dan buah) sehingga ujungnya menjadi mengering atau mati, tunas daun yang masih muda akan tumbuh abnormal.

      Sumber kalsium adalah, dolomit kliserit, atau CNO (disemprotkan melalui daun, tetapi kalu bisa jangan dicampur pestisida kecuali yang bersifat basa).
    2. Magnesium (Mg)Berfungsi untuk transportasi fosfat, mengaktifkan enzim tansposporilase, menciptakan warna hijau pada daun, membentuk karbohidrat, lemak/minyak.

      Tanda-tanda kekurangan magnesium yaitu :
      Menguningnya daun yang dimulai dariujung da bagian bawah daun. Sumber Magnesium yaitudolomit dan kliserit.
    3. Sulfur (S) Sulfur sering disebut belerang. Fungsi dari belerag adalah untuk asam amino, tiamin, dan biotin. Tiamin dan bioti sangat penting sebagai vitamin, belerang juga berfungsi untuk pembentukan bintil akar pada kacang-kacangan dimana bintil akar tersebut sangat penting untuk menambat nitrogen ( bekerja sama dengan bakteri rhizobium). Bawang merah dan bawag putih memerlukan belerang dalam jumlah besar.

      Kekurangan belerang gejalanya :
      Sangat mirip dengan kekurangan nitrogen sehingga sangat sulit membedakannya, yang membedakanya kuning pada kekurangan belerang sedikit mengkilap. Belerang bisa diperoleh dari pupuk ZA ( S 24 %).Untuk catatan belerang mempunyai reaksi asam yang bisa membuat pH tanah menurun, sehingga tanah menjadi asam.

    UNSUR HARA MIKRO
    Unsur hara mikro yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif sedikit namun mutlak diperlukan. Unsur hara mikro bisa diperoleh melalui penaburan pupuk kandang atau pupuk organik yang lain, bisa juga dilakukan melalui penyemprotan dengan pupuk mikro dosis tinggi misal Multimikro, metalik atau yang lainnya.

    Berikut macam-macam Pupuk Mikro :
    1. Ferrit/besi (Fe) :Besi (Fe) berfungsi untuk pembentukan klorofil. Tanda kekurangan Fe yaitu daun menguning dan ahirnya mati dari pucuk.

    2. Mangan (Mn) :Untuk penyusunan klorofil, perkecambahan, dan pemasakan buah. Ciri kekurangan Mn biji yang terbentuk akan sangat jelek, daun menguning dan beberapa jaringan akan mati.

    3. Tembaga/Cupprum (Cu) :Kehadiran tembaga pada tanama belum banyak diketahui, namun tembaga berfungsi untuk pembentukan klorofil, ciri kekurangan  tembaga daun tidak merata dan daun sering layu, malah terkadang klorosis.

    4. Seng/zink (Zn) :Memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena diduga Zn dapat berfungsi untuk membebtuk hormon tumbuh. Kekuranan unsur ini ditandai dengan daun berwarna aneh-aneh misal kekuning-kuningan atau pada daun yang sudah tua berwarna kemerahan. Kalau diperhatikan dengan seksama cabang dan batangpun ikut terkena bencana yang mengakibatkan terdapatnya lubang kecil-kecil.

    5. Boron (B) :Unsur ini berfungsi mengangkut karbohidrat ke dalam tubuh tanaman dan menghisap unsur kalsium. Selain itu boron berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif. Pada tanaman penghasil  biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel. Dan yang paling nyata ialah perannya terhadap munaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.

      Bila kekurangan unsur boron paling nyata tampak pada tepi-tepi daun yaitu gejala klorosis, mulai dari bagian bawah daun. Daun yang baru muncul terlihat kecil dan tanaman agak kerdil cabang tumbuh sejajar. Kuncup-kuncup mati dan berwarna hitam.Kekurangan unsur ini menimbulkan penyakit fisiologis , khususnya pada atanaman sayur dan buah, pada tanaman semangka biasanya ditandai dengan pertumbuhan batang muda yang tegak berdiri, ruas pendek, daun mengecil, dan bila terkena angin batang muda tersebut mudah patah dan mengeluarkan cairan berwarna kecoklatan, pada tanaman sayur dan buah kekurangan unsur bini agak sulit dibedakan dengan tanaman yang terkena serangan virus. Dan pada tanaman jagung kekurangan unsur ini bisa mengakibatkan tongkol tanpa biji sama sekali (mirip jagung yang tidak terbuahi)
    6. Molibdenum (Mo)Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mo O4-
      Fungsi unsur hara Molibdenum (Mo) bagi tanaman ialah :
      • Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa
      • Sebagai katalisator dalam mereduksi N
      • Berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran

    7. Klor(Cl)Klor merupakan unsur yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap hara makro yang penting.

      Juga berperan dalam fotosistem II dari proses fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen.Adapun defisiensi klor adalh antara lain : pola percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun lemah dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.

  5. Dapatkah nutrisi Hidroponik diaplikasikan ke tanah?Tentu saja bisa. Semua campuran yang terkandung dalam nutrisi adalah unsur-unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Mulailah dengan aturan dasar penggunaan nutrisi Hidroponik yang tertera di labelnya kemudian sesuaikan dengan kebutuhan dan masa Vegetatif dan Generatif tanaman.

  6. Apakah saya perlu untuk mengeringkan wadah jika saya menggunakan sistem Wicks dan Rakit Apung?Ya. Reservoir harus dikeringkan dan dibilas setiap 7-14 hari, tergantung pada ukuran tanaman dan penggunaan nutrisi. Ini jelas harus dikuras dan dibersihkan setiap kali Anda mengubah rumus rasio nutrisi. Ini juga merupakan ide yang baik untuk bilas media tanaman setiap kali reservoir dibersihkan. Endapan garam nutrisi akan cenderung menumpuk pada media tumbuh.


PENYESUAIAN pH

  1. Apakah pH itu?pH adalah ukuran keasaman / kebasaan suatu larutan.

  2. Dapatkah Anda menjelaskan hal ini secara rinci sedikit lebih?Secara khusus, pH adalah ukuran + ion hidronium H3O. Hal ini didasarkan pada skala logaritmik dari 0 sampai 14. Air murni memiliki pH 7,0.

    Jika pH kurang dari 7, maka air tersebut bersifat asam. Jika pH lebih besar dari 7 bersifat alkalis. Karena skala adalah logaritmik dan tidak linear, pH 6 menunjukkan sepuluh kali lebih proton H dari pH 7, dan pH 5 menunjukkan proton 10 kali lebih dari pH 6.

  3. Apa pH yang terbaik untuk tumbuh tanaman hidroponik?Rentang pH ideal untuk tanaman hidroponik adalah antara 5,5 dan 6,5.

  4. Bagaimana tingkat pH mempengaruhi pertumbuhan tanaman?pH sangat penting karena mempengaruhi ketersediaan dan penyerapan beberapa unsur atom 16 yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.

    Penyerapan maksimum elemen ini ditemukan pada pembacaan pH 5.5 sampai 6.5. Ketika pH turun di bawah kisaran ini banyak unsur makro (N, P, K, dll) memiliki ketersediaan yang kurang, dan penyerapan nutrisi mikro dapat mencapai tingkat beracun.

  5. Bagaimana cara mengubah pH?pH disesuaikan dengan menggunakan asam untuk menurunkan (DOWN) atau alkali untuk meningkatkan (UP)PH 'Down dan pH Up dirancang untuk tujuan ini.

    Banyak asam dan basa yang sangat korosif dan berbahaya, sehingga harus berhati-hati digunakan jika Anda tidak menggunakan produk berlabel untuk digunakan dalam hidroponik.

  6. Bagaimana cara (spesifik) saya menurunkan/menaikkan pH?Solusi jangka pendek dengan menggunakan asam sitrat (yang mendegradasi dalam larutan) atau asam sulfat yang dibuat untuk baterai mobil. Berhati-hatilah dengan asam ini. Cuka juga akan bekerja, tetapi umumnya, efek bersifat jangka pendek.

    Sedangkan untuk menaikkan pH, anda bisa menggunakan baking soda.

  7. Seberapa sering saya harus memeriksa tingkat pH saya?Ketika pertama kali memulai, itu adalah ide yang baik untuk mengukur pH air setiap hari, sampai Anda bisa merasakan sistem anda. Ukur air Anda dan kemudian menambahkan nutrisi Anda. Dalam waktu satu jam memeriksa pH dan menyesuaikan aturan yang dikehendaki. Ulangi proses ini sampai pH stabil.

    Sering pH tetap dalam kisaran yang diinginkan untuk waktu yang cukup lama, dan kemudian dengan cepat naik atau turun secara ekstrem. Biasanya hal ini merupakan indikasi dari kebutuhan untuk melakukan perubahan nutrisi.

    Jika Anda menggunakan air keras, pH memiliki kecenderungan untuk naik di atas 7,5. Kadang-kadang hal ini dapat dinetralkan dengan asam, meskipun salah satu mungkin mempertimbangkan menambahkan unit reverse osmosis dalam kasus yang ekstrim.

  8. Berapa banyak pH Up / Down yang dibutuhkan per galon?Mulailah dengan satu mililiter per galon. Tunggu 15 Untuk 30 menit, dan menguji air Anda lagi. Sering Anda hanya perlu 1 sampai 2 ml pH Up / Down per galon air. Anda mungkin perlu tambahan pH Up/ Down jika Anda memiliki air keras.

  9. PH dalam sistem saya turun di bawah 4 setiap beberapa hari setelah membersihkan dan mengisi. Bagaimana cara meningkatkan pH dan menstabilkan itu?Cara termudah adalah untuk terus menambahkan pH Up. Hal ini umumnya baik karena unsur lain yang ditambahkan adalah ion kalium. Kalium adalah unsur tertinggi dalam nutrisi hidroponik. Terkadang pH akan crashkarena adanya sejumlah besar aktivitas mikroba dalam larutan nutrisi.

    Ini biasanya merupakan hasil dari pemeliharaan yang buruk dari sistem akibat perubahan nutrisi jarang terjadi atau tekanan lainnya. Cara terbaik untuk menghindari skenario ini adalah untuk tetap menjaga sistem bersih dengan gizi yang cukup.


SEPUTAR (METAN) MEDIA TANAM

  1. Apakah Arang Sekam itu?Sekbak adalah akronim dari sekam bakar alias arang sekam. Sekbak dibuat dari sekam yang dibakar menjadi arang, cukup menjadi arang saja, artinya tidak dibakar habis hingga menjadi abu. Abu sekam atau lebih populer disebut abu gosok adalah salah satu bahan yang dipergunakan oleh para ibu sebagai pencuci alat-alat dapur bukan sebagai media semai (mesem) ataupun media tanam (metan).

    Selain dibakar, sekam bisa juga disangrai ataupun dioven. Pembakaran sekam ini dimaksudkan untuk membunuh semua jenis benih padi ataupun gulma yang ikut tercampur di dalam sekam. Selain itu yang lebih penting adalah membunuh spora jamur dan jasad renik/organik/penyakit pengganggu yang tidak dibutuhkan oleh tanaman, bahkan bisa menyebabkan tanaman tidak tumbuh normal ataupun mati.

    Sekam bakar bersamaan dengan cocopeat dipergunakan baik sebagai mesem maupun metan pada pertanian dengan sistem hidroponik. Sementara pertanian hidroponik sendiri adalah sistem pertanian yang tidak menggunakan media tanah, pupuk kandang, pupuk organik cair (POC) dan sejenisnya. Pertanian hidroponik hanya mengandalkan nutrisi yang diberikan untuk tanaman dalam hal ini kita menggunakan pupuk AB mix.

  2. Apakah Coco Peat itu?Cocopeat atau serbuk sabut kelapa adalah sabut kelapa yang sudah digiling halus. Cocopeat yang dijual karungan atau tanpa merk biasanya dibuat tanpa menghilangkan racun tanin yang terkandung dalam sabut kelapa. Racun tanin ini tidak diperlukan sama sekali dalam pertanian hidroponik bahkan menjadi zat pengganggu pertumbuhan tanaman.

    Untuk menghilangkan racun tanin sebetulnya cukup mudah. Masukkan cocopeat kedalam karung dimana air bisa bebas masuk dan keluar. Isi 3/4 karung atau kurang dan ikat ujungnya hingga cocopeat tidak terlalu padat dan mudah tercampur air. Rendamlah karung cocopeat di dalam air mengalir, tidak perlu mengalir deras, cukup atur kran dari air menetes hingga mengalir pelan selama beberapa selama hari. Sering2lah menekan atau membalik karung tersebut sehingga air di dalam karung berganti dengan air bersih. Apabila air sudah titak berwara merah lagi (jernih), angkat cocopeat dan jemur di terik matahari. Setelah kering cocopeat siap dipakai.

SEPUTAR AIR

  1. Bagaimanakah kriteria air yang cocok untuk hydroponic?Pada umumnya air yang dapat dikonsumsi/diminum bisa digunakan untuk hydroponic, namun ada baiknya mengukur besaran ppm dan pH air tersebut, hal ini disebabkan karena beda daerah kandungan air tanahnya berbeda pula.

  2. Apakah air hujan, air ledeng/PAM dan air mineral kemasan dapat dipakai?Air hujan dapat dipakai karena biasanya kandungan TDSnya rendah, namun jangan lupa mengukur pHnya karena biasanya cenderung asam. Air ledeng/PAM pada umumnya mengandung Chlorine berlebih akibat dari proses menjernihkan dan mematikan microba di Instalasi penjernihan PAM.

    Air mineral kemasan dapat diminum, namun biasanya dihindari, selain kurang ekonomis, juga mengandung mineral yg bisa saja menjadi berlebihan bagi tanaman setelah dicampur dengan nutrisi hydroponic.

  3. Seberapa penting adalah kualitas air di hidroponik?Air yang mengandung kalsium dan magnesium terlalu banyak (disebut "Kekerasan total") dapat menimbulkan masalah yang serius. Jika Anda menggunakan air sumur, banyak laboratorium yang bisa memberi analisis jika Anda mengirim mereka sampel.

    Jika garam terlarut dalam ukuran pasokan air Anda 200 ppm atau lebih, sangat disarankan agar Anda mendapatkan analisis air untuk menentukan kadar kalsium. Kalsium yang berlebihan merupakan faktor utama dalam menentukan apakah air Anda sulit.

    Jika analisis pasokan air Anda mengungkapkan bahwa kandungan Kalsium pasokan air Anda lebih besar dari 70 ppm (mg / liter) Anda harus menggunakan filter air RO.

    Pilihan lain adalah mengumpulkan air hujan, menginstal sistem osmosis terbalik filtrasi, atau menggunakan air murni. Jangan gunakan mineral karena akan memberikan efek ketidakseimbangan larutan nutrisi, atau bahkan menjadi racun bagi tanaman.

  4. Air di rumah mengandung Klorin, apakah bermasalah?Klorin sangat mudah menguap, menguap secepat hits udara. Pada saat larutan nutrisi mencapai akar, klorin hilang. Dalam air PAM, Klorin tidak akan membunuh tanaman karena masih diambang batas, ini biasa digunakan untuk melawan jamur dan kuman

  5. Akar juga membutuhkan oksigen. Bagaimana mereka mendapatkannya?Dalam sistem hidroponik, akar menerima oksigen dari udara yang mengelilingi mereka, serta dari oksigen yang dilarutkan dalam larutan nutrisi. Media yang tepat dapat memainkan peran penting dalam proses ini.

  6. Bagaimana dengan suhu air?Suhu larutan nutrisi harus dalam kisaran 65 sampai 80 derajat Fahrenheit (18 sampai 26 derajat Celcius). Adalah ide yang baik jika anda menyimpan air ke dalam wadah/paralon terlebih dahulu untuk mendapatkan suhu yang sama dengan wadah.

    Tanaman tidak suka perubahan suhu yang cepat, terutama di zona akar. Pemanas akuarium dapat digunakan untuk menghangatkan larutan nutrisi di musim dingin, dan mencari "pendingin" untuk mendinginkan solusi di musim panas jika suhu tinggi menjadi masalah.

TDS, EC, PPM, Millisiemens - Kekuatan Gizi Dan Pengukuran

  1. Apakah TDS itu?TDS adalah singkatan dari Total Dilluted Solids, atau total padatan terlarut. Alat ukur TDA disebut TDS meter, alat tsb digunakan mengukur jumlah padatan terlarut pada suatu cairan (air) baik yang berupa non organik (mineral) maupun yang organik.

    Dalam hal menyiapkan nutrisi untuk tanaman, dengan mengukur TDS, maka dapatdiperkirakan kecukupan nutrisi/kepekatan larutan yg disiapkan untuk tanaman tertentu. Satuan TDS adalah ppm.

  2. Lalu ppm itu apa?PPM adalah singkatan dari Parts Per Million atau se per satu juta.
    Part per million (ppm) adalah salah satu satuan konsentrasi yang menyatakan perbandingan bagain dalam satu juta bagian yang lain. Satuan ini biasanya banyak dipakai dalam kimia analisa untuk menytakan satuan konsentrasi senyawa misal banyaknya polutan dalam air sungai atau banyaknya kandungan zat dalam air minum.

    Seperti prosentase yang menyatakan banyaknya bagian dalam seratus bagian yang lain begitu juga dengan satuan ppm. Anda akan lebih mudah memahami ppm dari definisinya yaitu bagian per satu juta bagian bila anda tidak bisa membayangkan maka ppm bisa dianggap sebagai mg/Kg.

  3. ppm = mg/Kg

    kenapa ingat 1 Kg = 1000.000 mg jadi bagian per sejuta bagian kan?

    Contoh : Kandungan Cr dalam nutrisi Hidroponik adalah 50 ppm artinya terdapat 50 mg Cr dalam 1 Kg nutrisi.

  4. Apakah EC itu?EC adalah singkatan dari Electro Conductivity, atau daya hantar listrik. Pengukuran yang dilakukan menggunakan metoda Electrical Conductivity, dimana dua buah probe dihubungkan ke larutan yang akan diukur, kemudian dengan rangkaian pemprosesan sinyal diharapkan bisa mengeluarkan output yang menunjukkan besar konduktifitas larutan tersebut, yang jika dikalikan dengan factor konversi maka akan kita dapatkan nilai kualitas air tersebut dalam TDS atau PPM.

  5. Bagaimana cara mengkonversi antara TDS dan pembacaan EC? Untuk mendapatkan nilai natrium klorida perkiraan TDS, kalikan pembacaan EC (dalam milliSiemens / cm) dengan 1000 dan dibagi dengan 2.
    Untuk mendapatkan nilai EC, kalikan pembacaan ppm dengan 2 dan membagi dengan 1000.

    Jadi, jika EC=1, maka :  1 * 1000/2 = 500 ppm

    Dan jika ppm=500, maka :   500 * 2/1000 = 1 EC

  6. Bagaimana hubungan antara PPM, TDS dan EC?1 μS/cm = 1 x 10-6 S/cm
    1 S/cm = 1 Mho/cm
    1 μS/cm = 0.5 ppm
    1 ppm = 2 μS/cm

    2K ppm = 4K μS/cm = 4 mS/cm = ¼K Ohm = 250 Ohm
    250 ppm = 0,5K μS/cm = 0,5 mS/cm = 1/0,5K Ohm = 2K Ohm
    10 ppm = 20 μS/cm = 1/20M Ohm = 0,05M Ohm = 50K Ohm

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa TDS meter adalah suatu alat teknologi yang digunakan untuk mengetahui jumlah zat terlarut (baik itu zat organic maupun anorganic, misal : garam, dll) yang terdapat pada sebuah larutan (dalam hal ini meggunakan metode Electrical Conductivity).

  7. Bagaimana dengan udara segar?Ventilasi sering diabaikan dan dianggap tidak bermasalah. Tanaman menyerap nutrisi ketika molekul air dalam bernafas daun (yaitu menguap). Ventilasi yang lebih baik membantu tingkat transpirasi yang tinggi, yang diterjemahkan ke dalam tingkat yang lebih besar dari serapan hara. Ingat bahwa ventilasi udara berarti perubahan, bukan hanya bertiup sekitar ruang (sirkulasi).


- Copyright © test - - dirancang oleh rmohammadhakimzakaria -